Bunga sakura dikenal sebagai salah satu simbol negara Jepang. Bunga yang berwarna merah muda ini memang indah dan digandrungi para pelancong yang sengaja mendaratkan perjalanan di Jepang. Ya, bunga sakura tidak pernah absen sebagai salah satu objek foto wajib.
Lebih dari itu, bisa melihat bunga sakura secara langsung tentu meninggalkan kesan tersendiri bagi kita. Hal ini pula lah yang membuat banyak turis berdatangan ke Jepang.
Bunga pohon ceri saat musim semi selalu menghipnotis setiap mata yang memandangnya. Keindahannya sudah diakui dunia. Meski begitu, ternyata bunga sakura ada beberapa macam. Walaupun secara umum ragam bunga sakura ini mempunyai kemiripan satu sama lain, tetap terdapat perbedaan yang terlihat dari sekian ragam bunga sakura tersebut.
Di Jepang sendiri, ada sekitar 200 varian bunga sakura. Angka yang cukup fantastis untuk menggolongkan sebuah jenis bunga. Jumlah yang banyak ini meliputi bunga sakura yang hidup di alam liar dan juga yang dibudidayakan.
Bunga Sakura Yamazakura (山桜)
Yamazakura merupakan bunga sakura liar namun sering dipandang dan bahkan menempati posisi teratas. Yamazakura atau disebut juga dengan Hill Cherry ( Ceri Bukit ) ini sering dijumpai di pegunungan Jepang.
Bunga sakura jenis ini ini mempunyai lima kelopak dengan warna merah muda cerah. Karakteristik bunga ini adalah, dimana bunga Yamazakura ini bisa ditemukan pada bulan Maret dan April dan umumnya muncul bersamaan dengan daun pohonnya.
Bunga Sakura Somei Yoshino (染井吉野)
Bunga sakura yang paling sering dibudidayakan adalah jenis sakura Somei Yoshino. Berbeda dari Yamazakura yang umumnya tumbuh di daerah gunung atau bukit, maka Somei Yoshino ini dapat ditemukan dengan mudah di seluruh Jepang.
Bunga pertama tumbuh pada akhir Maret di wilayah Shikoku dan Kyushu. Selanjutnya, bunga ini juga dapat ditemukan di Tokyo pada akhir April dan pada bulan Mei bisa dijumpai di wilayah Aomori.
Untuk Somei Yoshino ini berjenis bunga tunggal. Pada setiap bunganya terdapat 5 kelopak dengan warna merah muda pucat. Jadi, sekilas terlihat seperti bunga warna putih. Uniknya, bunga Somei Yoshino ini tumbuh dengan bergugus-gugus dan merekah sebelum daun-daun pohonnya tumbuh.
Bunga Sakura Edohigan (江戸彼岸)
Bunga sakura yang mekar paling awal adalah bunga sakura jenis Edohigan. Penamaan ini berdasarkan waktu mekarnya dimana bertepatan dengan spring equinox atau yang lebih sering disebut higan dan berada di wilayah barat Jepang.
Hampir seperti Somei Yoshino, bunga Edohigan ini juga berwarna merah muda pucat. Kelopak bunganya berukuran kecil dan dapat dibedakan melalui daun kelopak yang bulat dan menggembung.
Edohigan yang paling terkenal di Jepang adalah Yamataka Jindai Sakura, dimana pohon ini juga merupakan pohon tertua di Jepang dengan kisaran umur 2000 tahun. Jika ingin melihat bunga ini, kita bisa menyaksikan betapa indahnya Edohigan saat bermekaran pada awal hingga pertengahan bulan April di wilayah Yamanashi.
Bunga Sakura Shidarezakura (枝垂桜)
Sakura jenis Shidarezakura ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai Weeping Cherry atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai Ceri Menangis. Penamaan ini diambil dari karakteristik bunga Shidarezakura yang mana bunga ini tumbuh di ranting yang menunduk. Selain itu karakteristik dari bunga ini juga menjadi simbol Prefektur Kyoto.
Waktu mekarnya terbilang awal, yakni sepekan sebelum Somei Yoshino mekar. Miharu Takizakura atau Pohon Ceri Air Terjun Miharu merupakan jenis bunga sakura Shidarezakura yang cukup terkenal dan umumnya bisa dijumpai di Fukushima. Pohon ini sudah tumbuh di Jepang lebih dari 1000 tahun.
Bunga Sakura Ichiyou (一葉)
Varian bunga sakura selanjutnya adalah Ichiyou. Arti kata Ichiyou itu sendiri adalah ‘satu daun’. Berbeda dari yang lainnya, bunga ini memiliki 20 sampai 40 kelopak. Dan menariknya lagi, ketika keseluruhan kelopaknya mekar, putiknya akan terlihat seperti helai daun dan muncul dari bagian tengahnya.
Hal inilah yang membuat bunga ini diberi nama Ichiyou. Bunga sakura jenis ini cukup populer di Asakusa. Bahkan, setiap bulan April diselenggarakan festival khusus untuk bunga Ichiyou ini.
Bunga Sakura Kanzan (関山)
Varian bunga sakura selanjutnya adalah Kanzan. Kanzan adalah bagian dari bunga sakura berbunga ganda atau disebut sebagai Yaezakura. Pada setiap bunganya terdiri lebih dari 50 kelopak. Bunga Kanzan ini sering telat mekar, tapi hal ini tidak membuat keindahannya hilang. Bahkan kita bisa dengan mudah menemukan bunga ini karena warnanya merah muda pekat dan ukurannya besar.
Bunga Sakura Kikuzakura (菊桜)
Kikuzakura juga diartikan sebagai bunga sakura krisan mengingat bunga ini sangat mirip dengan bunga-bunga lain yang juga dianggap sebagai simbol negara Jepang. Dari segi bentuk, bunga ini bentuknya seperti pom-pom dan dikelilingi dedaunan lebar.
Terdapat 80 sampai 130 kelopak pada setiap bunganya dan memiliki warna merah muda cerah. Kita bisa melihat bunga ini pada awal bulan Mei di Tokyo.
Bunga Sakura Kanhizakura (寒緋桜)
Selain bisa menemukan bunga sakura di daratan Jepang, kita juga dapat menemukan bunga sakura di Pulau Okinawa yang berada di selatan Jepang. Disana terdapat bunga sakura jenis Kanhizakura.
Bahkan bunga ini bukan hanya dikenal di kepulauan Ryukyu, melainkan juga di China, Vietnam dan Taiwan. Kanhizakura yang identik dengan warna merah keunguan ini juga disebut sebagai Ceri Taiwan, Ceri Formosa atau Ceri Bellflower. Bunga ini biasanya mekar pada bulan Januari.
Bunga Sakura Fugenzou (普賢象)
Fugenzou ini memiliki arti Gajah Samantabhadra. Hal ini mengacu pada seorang Bodhisatva yang pada karya seni Budha sering digambarkan sedang menaiki gajah. Masyarakat yang hidup pada zaman Muromachi (1336-1537) menyakini jika putik dari bunga sakura Fugenzou terlihat mirip dengan gambaran tersebut.
Bunga Fugenzou mempunyai kelopak lebih dari 40 kelopak dan identik dengan daunnya yang bergerigi. Bunga ini berwarna merah muda dan semakin terlihat cantik dengan aksen warna merah pada bagian tengahnya. Bunga ini bisa ditemui pada pertengahan hingga akir April di daerah Tokyo.
Bunga Sakura Ukon (鬱金)
Bunga sakura jenis Ukon ini mempunyai warna kekuningan. Ukon ini berarti kunyit dan sering digunakan untuk memberi warna kuning pada masakan kari dari India. Mengingat warnanya sama dengan kunyit, maka jadilah bunga ini juga dinamakan Ukon.
Selain itu, Ukon juga menjadi bagian dari bunga Yaezakura dengan kelopak berjumlah 15 sampai 20 pada setiap bunganya. Bunga Ukon mekar pada pertengahan April di Tokyo.
Demikian tadi beberapa varian bunga sakura yang terdapat di Jepang. Banyaknya varian ini menambah keindahan bunga sakura itu sendiri. Beralih dari varian bunga sakura, ternyata bunga-bunga sakura ini pun mempunyai beberapa fakta unik yang turut mengirinya. Apa saja keunikan tersebut? Berikut ulasannya.
Es Krim Sakura
Karena negara Jepang begitu identik dengan bunga sakura, maka munculah inisiatif untuk membuat es krim sakura. Ini tentu menjadi magnet tersendiri yang menarik minat para turis dari berbagai belahan dunia untuk datang ke Jepang.
Sebagai simbol Harapan
Bunga sakura juga dinilai sebagai simbol pembaruan atau harapan. Sejak awal kemunculan bunga sakura di Jepang, negara ini menjadi lebih damai dan sejuk ketika musim semi datang. Kita dapat melihat betapa indahnya bunga sakura ini pada akhir Maret sampai pertengahan April.
Bunga Sakura Dapat Diminum
Tidak hanya enak dipandang, bunga sakura ternyata juga bisa diseduh dan diminum. Cukup mudah, masukan sakurazuke ke dalam air panas lalu nikmati sebagaimana kita menikmati teh panas. Minuman yang terbuat dari bunga sakura ini disebut sakurayu. Umumnya minuman ini menjadi sajian ketika acara-acara besar, misalnya pernikahan.
Daun Bunga Sakura Dapat Dimakan
Apabila bunga sakura bisa diminum, kini bagian daunnya juga bisa dimakan. Namun untuk bisa memakan daun bunga sakura, haruslah melewati proses yang disebut dengan shiozuke atau pengaraman. Setelah itu daun bunga ini akan menjadi sakurazuke. Sakurazuke itu sendiri merupakan makanan yang dibungkus sebuah roti atau bisa dikatakan sakura mochi. Makanan ini sangat tepat dikonsumsi pada musim sakura.
Pohon Sakura Tertua
Sudah disinggung di atas bahwa di Jepang terdapat pohon bunga sakura tertua dengan umur 2000 tahun. Pohon ini terkenal dengan nama Jindai Zakura. Menariknya lagi, pohon ini menjulang dengan ketinggian mencapai 13.5 meter dan terletak pada sebuah kuil Jissou di sekitaran prefektur Yamanashi.
Nama Sakura Sesuai Jumlah Daun Bunga
Ternyata penamaan sakura ini disesuaikan dengan jumlah daun bunga. Misalnya, apabila daun bunga ada 5 helai, maka dinamakan hitoe. Sedangkan apabila daun bunganya berjumlah 5-10 dinamakan hanyae dan apabila lebih dari 10 disebut Yae.
Hanya Bertahan Seminggu
Bunga sakura memang dikenal sebagai bunga yang cepat mekar, tapi disisi lain bunga ini juga mudah gugur. Namun inilah yang membuat pemandangan semakin indah, sebab nantinya bunga yang berguguran tersebut akan menyelimuti perakaran yang ada di sekitar pohon. Dan tentu saja ini akan membuatnya semakin indah. Tapi, bunga sakura ini hanya bertahan seminggu hingga habislah semua bunga yang ada pada ranting pohon.
Bunga-bunga sakura dengan segala keunikan yang menyertainya ini menjadikan bunga sakura semakin indah dan cantik. Tidak hanya tampilannya yang indah, tapi lebih dari itu adanya bunga sakura ini membuat orang-orang yang melihatnya merasa lebih damai dan bahagia.