Sholawat Nariyah – Sepertinya sebagian dari kita sudah sangat familiar dengan Sholawat Nariyah. Atau mungkin kita sudah sering mendengar bacaan shalawatnya tapi belum mengetahui nama shalawatnya.
Sholawat Nariyah itu sebenarnya adalah SHALAWAT TAFRIJIYAH. Namun para ulama maghribi lebih sering menyebutnya sebagai Sholawat Nariyah.
Sholawat Nariyah memang menjadi salah satu shalawat yang populer di tengah khalayak muslim. Tidak sedikit pula masyarakat muslim yang menganggap bahwa shalat Nariyah ini bermanfaat untuk meringankan masalah, memudahkan mencapai suatu tujuan dan memudahkan kita dalam mencari solusi dari suatu masalah.
Sama seperti hal lainnya, perkara ini juga mengundang pro kontra yang datang dari masyarakat muslim itu sendiri.
Dimana ada pula yang berpendapat jika Sholawat Nariyah itu tidak boleh diucapkan apalagi didengungkan setiap hari karena di dalam liriknya terkandung kesyirikan.
Bacaan Sholawat Nariyah
ALLOOHUMMA SHOLI SHOLAATAN KAAMILATAN WASALLIM SALAAMAN TAAMMAN ‘ALAA SAYYIDINA MUHAMMADINIL LADZII TANHALLU BIHIL ‘UQODU WA TANFARIJU BIHIL KUROBU WA TUQDHOO BIHIL HAWAA-IJU WA TUNAALU BIHIR-ROGHOO-IBU WA HUSNUL KHOWAATIMI WA YUSTASQOL GHOMAAMU BI WAJHIHIL KARIIMI WA ‘ALAA AALIHII WA SHOHBIHII FII KULLI LAMHATIN WA NAFASIN BI ‘ADADI KULLI MA’LUUMIN LAKA.
Artinya : “Wahai Allah, limpahkanlah rahmat dan salam yang sempurna kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Semoga terurai dengan berkahnya segala macam buhulan dilepaskan dari segala kesusahan, tunaikan segala macam hajat, dan tercapai segala macam keinginan dan husnul khotimah, di curahkan air hujan (rahmat) dengan berkah pribadinya yang mulia. Semoga rahmat dan salam yang sempurna itu juga tetap tercurah kepada para keluarga dan sahabat beliau, setiap kedipan mata dan hembusan nafas, bahkan sebanyak pengetahuan bagiMu.
Hukum Sholawat Nariyah
Sholawat Nariyah ini menjadi bentuk tawassul untuk meminta kepada Allah melalui Nabi sebagai perantaranya. Kita memohon agar Allah memberikan petunjuk atas masalah yang tengah dihadapi.
Yang harus diingat, Nabi hanyalah perantara, jadi kita tetap meminta kepada Allah.
Menurut para ulama Fiqh hal seperti ini bukanlah bentuk perbuatan syirik. Sebab kita tetap memohon dan meminta kepada Allah, bukan kepada perantara.
Akan tetapi ada sedikit perbedaan pendapat yang datang dari para ulama mengenai boleh atau tidaknya berdoa atau bertawassul melalui Nabi maupun orang shalih lainnya.
Ini berlaku baik ketika mereka masih hidup atau wafat. Perihal ini diterangkan oleh Malik, As-Subki, Al-Karmani, An-Nawawi, Al-Qasthalani, As-Sumhudi, Ibnu al-Haj dan Ibnu al-Jazari (Mausu’ah al-Kuwaitiyah 5/22).
Berikut penjelasan dari Buya Yahya:
Manfaat atau Faedah Membaca Sholawat Nariyah
Sholawat Nariyah ini juga sangat sering didengungkan di kalangan warna NU, seperti halnya shalawat Badar. Terlebih saat kita tengah dilanda kesukaran, tidak ada alasan untuk tidak mengembalikan semua kesulitan tersebut kepada Allah SWT. Di saat seperti ini, Sholawat Nariyah lah yang dapat dijadikan bacaan untuk curhat kepada Allah.
Berikut adalah manfaat membaca Sholawat Nariyah sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Syaikh Muhammad At-Tunisii.
Jika Sholawat Nariyah dibaca 31 kali setelah shalat Shubuh, Allah akan memudahkan berbagai urusan kita.
Membaca Sholawat Nariyah sebanyak 11 kali di setiap harinya akan melapangkan pintu rezeki dan derajat kita akan diangkat.
Jika seseorang membaca Sholawat Nariyah 300 kali ketika sedang berada di suatu majelis, Allah akan mengabulkan doa dan menjauhkan kita dari segala marabahaya.
Allah akan menghapus kedukaan, memudahkan rezeki, dibukakan pintu kebijakan, dijauhkan dari penyakit jika kita membaca Sholawat Nariyah sebanyak 90 kali setiap harinya.
Imam Danuari mengatakan bahwa sesiapapun yang membaca Sholawat Nariyah setiap kali selesai shalat fardhu sebanyak 11 kali dan menjadikan shalawat ini sebagai wirid maka Allah akan memberikan rezeki yang mengalir tanpa putus.
Shalawat Tafrijiyah Qurthubiyah atau Sholawat Nariyah ini merupakan shalawat yang mustajab. Sebab apabila ada umat Islam yang menghendaki sesuatu ataupun menolak suatu hal yang tidak baik maka mereka semua akan secara kompak berkumpul dalam sebuah majelis lalu membaca Sholawat Nariyah ini secara bersama-sama sebanyak 4444 kali.
Sehingga dikabulkanlah apa yang mereka kehendaki, tentunya dengan seizin Allah SWT. Keterangan ini diambil dari kitab Khozinatul Asror halaman 179.
Sejarah Sholawat Nariyah (Namun Belum Diketahui Pasti Kebenarannya)
Sholawat Nariyah merupakan shalawat yang disusun oleh syekh yang dulunya hidup di jaman Rasulullah sehingga ia pun termasuk salah satu sahabat Nabi. Ia adalah Syekh Nariyah, yang juga tekun dalam hal ketauhidan.
Syekh Nariyah sangat peduli dalam memperhatikan betapa Rasulullah benar-benar bekerja keras dalam menyampaikan wahyu Allah. Menyebarkan ajaran Islam hingga menyempurnakan akhlak manusia dengan akhlak yang baik.
Oleh karena itu Syekh Nariyah senantiasa memohon kepada Allah agar Rasul selalu dilindungi dan dijaga oleh Allah.
Doa-doa yang di dalamnya juga menyebut Nabi dinamakan shalawat, oleh karenanya Syekh Nariyah ini kemudian menyusun shalawat dan diberi nama Sholawat Nariyah.
Pernah suatu ketika Syekh Nariyah membaca shalawat tersebut sebanyak 4444 kali. Menakjubkannya, setelah itu ia memperoleh karomah dari Allah.
Lalu pada suatu majelis ia duduk didekat Nabi kemudian meminta agar dimasukkan ke surga pertama kali bersama Nabi. Nabi pun memenuhi permintaan tersebut.
Lantas datanglah seorang sahabat yang merasa cemburu dan meminta Nabi untuk mendoakannya seperti halnya Nabi mendoakan Syekh Nariyah. Kemudian Nabi menolak permintaan tersebut sebab sudah ada Syekh Nariyah yang terlebih dulu meminta.
Mungkin kita bertanya-tanya mengapa hanya permintaan Syekh Nariyah yang dipenuhi Nabi. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan Syekh Nariyah yang menghabiskan malamnya untuk mendoakan kesejahteraan dan keselamatan bagi Nabi.
Dari sini kita sudah menemukan jawabannya. Yakni seseorang yang mendoakan Nabi berarti telah mendoakan dirinya sendiri.
Oleh karena itu dalam hal ini nabi merupakan perantara yang dapat melancarkan dan menghubungkan doa umat yang bershalawat padanya.
Ini merupakan poin yang jarang diketahui oleh banyak orang dan akhirnya memunculkan tanda tanya mengapa justru nabi yang didoakan.
Inilah mengapa kita juga disarankan untuk bershalawat sebelum akhirnya meminta dan memohon kepada Allah tentang apa-apa yang kita inginkan.
Pengamalan Sholawat Nariyah
Banyak yang telah mengamalkan Sholawat Nariyah tersebut. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia sudah banyak yang hafal bacaan shalawat ini. Apalagi di pesantren-pesantren, sudah seperti menjadi keharusan membaca shalawat ini.
Mengenai adanya pendapat yang menyebutkan bahwa terdapat kesyirikan dalam Sholawat Nariyah ini sebenarnya tergantung pada bagaimana kita menyikapinya dan tergantung pada sudut pandang yang kita gunakan untuk memaknai Sholawat Nariyah tersebut.
Selama kita paham bahwa shalawat ini merupakan cara kita mendoakan Nabi dan kita tetap berdoa kepada Allah, maka tidak ada kesyirikan di dalamnya.
Di kalangan masyarakat sendiri Sholawat Nariyah ini menjadi salah satu shalawat yang populer dibaca usai mengumandangkan adzan (pujian). Sehingga setelah adzan sambil menunggu imam dan jamaah, umumnya muadzin akan membaca shalawat hingga iqomah tiba.